Label 3

My Visitor,,

free counters

Followers

have a nice trip

kmaren tu gw abis ikut rapat di malang uda gtu selesai dri sana gw jalan ke lapindo hehe maklum pngen liat liat salah satu penyebab bnyaknya org jatuh miskin di sidoarjo hehe tapi gkpopo ya untuk nmbah nambah pengalaman hihi.

With Friend

hehehe ini juga kmren abis jalan2 ke lapindo abis tu nyantai2 di kursi ma kawand2 sekalian ngambil poto sbagai kenang kenangan za.

hehehe

Smile gw keren kan hehe.

with Goat

ini pas mau sedekah hewan qurban,,yaa bwt nambah2 pahala lah.

Ngospekk

ini tu pas ngospek anak2 semester baru,,ngerjain abis2an men hahaha .

Selasa, 29 Mei 2012

At Batu





Sabtu, 26 Mei 2012

Animisme N'Deso

Deso (baca: ndeso) itulah sebutan untuk orang yang norak, kampungan, udik, shock culture, countrifield dan sejenisnya. Ketika mengalami atau merasakan sesuatu yang baru dan sangat mengagumkan, maka ia merasa takjub dan sangat senang, sehingga ingin terus menikmati dan tidak ingin lepas, kalau perlu yang lebih dari itu. Kemudian ia menganggap hanya dia atau hanya segelintir orang yang baru merasakan dan mengalaminya.
Maka ia mulai atraktif, memamerkan dan sekaligus mengajak orang lain untuk turut merasakan dan menikmatinya, dengan harapan orang yang diajak juga terkagum-kagum sama seperti dia. Lebih dari itu ia berharap agar orang lain juga mendukung terhadap langkah-langkah untuk menikmatinya terus-menerus. Hal ini biasa, seperti saya juga sering mengalami hal demikian, tetapi kita terus berupaya untuk terus belajar dari sejarah, pengalaman orang lain, serta belajar bagaimana caranya tidak jadi orang norak, kampungan alias deso. Doktrin syumuliayah yang selama ini kita anut harus terus kita jadikan metode dalam memandang, menilai, serta memutuskan sesuatu persoalan, sehingga tidak seperti memakai kaca mata kuda, yang hanya mampu dilihat hanyalah yang ada dihadapannya.
Persoalanya ketika nilai-nilai matrialisme masuk ke Indonesia begitu deras, maka kenorak'annya pun ditandai dengan tekagum-kagumnya dengan materi, fasilitas sarana kehidupan, kendaraan, gedung, pakaian, assesoris dan sebagainya. Celakanya lagi hari ini symbol-simbol kemajuan materi ada di barat, maka orang-orang yang deso alias norak akan sangat bangga kalau sudah dekat dengan barat, bergaya barat, makan, minum, pakaian, pergaulan, cara pandang yang kebarat-baratan.
Kalau sifat deso ini melanda para da'I dan Aktivis, maka para Al-Mukarromuun itu dengan sangat mudah mencari segudang ayat dan hadits untuk dapat membenarkannya, jadilah da'I gaul, ustadz gaul, aktivis gaul yang dalam tanda petik. Sifat ngekor, ngikut, nunut, manut, ngintil, jiplak barat yang berasas matrialisme ini kemudian dikemas sedimikian rupa dengan hiasan ayat dan hadits, sehingga menjadi begitu memukau dan begitu indah didengarnya.
Sementara dibarat sendiri, sudah mulai banyak yang sadar bahwa mereka sedang terpuruk akibat nilai materialisme, sebagian mereka ada yang lari ke bandul kanan esktrim yaitu spiritual tanda petik, atau mereka mengembangkan faham humanis yang juga tanda petik. Sedikitnya bisa saya rasakan ketika menyaksikan sendiri kehidupan mereka.
Semua kampus di Jepang penuh dengan sepeda, tak terkecuali Dekan atau bahkan Rektorpun ada yang naik sepeda datang ke kampus. Sementara si Pemilik perusahaan Honda tinggal di sebuah apartemen yang sederhana.
Ketika beberapa pengusaha ingin memberi pinjaman kepada pemerintah Indonesia mereka menjemput pejabat Indonesia di Narita. Dari Tokyo naik kereta, sementara yang akan di jemput pejabat Indonesia naik mobil dinas Kedutaan yaitu mercy.  Ketika saya di Australia berkesempatan melihat sebuah acara ceremoni dari jarak yang sangat dekat, dihadiri oleh pejabat setingkat menteri, saya tertarik mengamati pada mobil yang mereka pakai, Merk Holden baru tipe yang paling murah untuk ukuran Australia. Yang menarik para pengawalnya tidak terlihat karena tidak berbeda penampilannya dengan tamu-tamu , kalau tidak jeli mengamati gerak gerik mereka, kita tidak tahu mana pengawalnya.
Di Sidney saya berkenalan dengan seorang pelayan restoran Thailand. Dia seorang warga Negara Malaysia keturunan cina, sudah selesai S3, sekarang lagi mengikkuti program Post Doc, Dia anak serorang pengusaha yang kaya raya. Tidak mau menggunakan fasilitas orang tuanya malah jadi pelayan restoran. Dia juga sebenarnya dapat beasiswa dari perguruan tingginya. Ternyata orang yang model begini buaanyak di sana.
Satu bulan saya di Jepang tidak melihat orang pakai hp komunikator, mungkin kelemahan saya mengamati. Dan setelah saya baca Koran ternyata konsumen terbesar hp komunikator adalah Indonesia. Sempat berkenalan juga dengan seorang yang berada di stasiun kereta di Jepang, ternyata dia anak seorang pejabat tinggi Negara, juga naik kereta. Yang tak kalah serunya saya juga jadi pengamat berbagai jenis sepatu yang di pakai masyarakat jepang ternyata wah ini yang deso siapa yaa, karena ternyata sepatu saya lebih bagus dari rata-rata yang mereka pakai. Sulit membedakan tingkat ekonomi seseorang di jepang atau di Australia, baik dari penampilannya, bajunya, kendaraannya, makanannya, hobinya atau rumahnya. Kita baru bisa menebak kekayaan seseorang kalau sudah tahu pekerjaan dan jabatanya di perusahaan.
Bisa jadi orang jepang akan pingsan kalo di ajak ke Pondok Indah melihat rumah segitu gede dan mewahnya. Rata-rata rumah di jepang memiliki tinggi plafon yang bisa dijambak dengan tangan hanya dengan melompat. Sehingga duduknyapun banyak yang lesehan.
Sampai akhir hayatnya Rasulullah SAW tidak membuat istana Negara dan Benteng Pertahanan ( khandaq hanyalah strategi sesaat, untuk perang ahzab saja ), padahal Rasulullah sudah sangat mengenal kemawahan istana raja-raja Negara sekelilingnya, karena Beliau punya pengalaman berdagang. Ternyata Beliau tidak menjadi silau terus ikut-ikutan latah ingin seperti orang-orang. Lalu dimana aktivitas kenegaraan dilakukan ?, mengingat beliau sebagai kepala Negara. Jawabannya ya dimasjid.
Beliau punya banyak jalan yang legal untuk bisa membangun istana. Waktu di mekkah nikah dengan janda kaya, di Madinah jadi kepala Negara, punya hak prerogative dalam mengatur harta rampasan perang, dan ada jatah dari Allah untuk depergunakan sekehendak beliau, belum lagi hadiah dari raja-raja. Tetapi mengapa beliau sering kelaparan, ganjal perut dengan batu, puasa sunnah niatnya siang hari, shalat sambil duduk menahan perih perut dan seterusnya.
Ketika indonesia sedang terpuruk, Hutang lagi numpuk, rakyat banyak yang mulai ngamuk, Negara sedang kere, banyak yang antri beras, minyak tanah, minyak goreng dll, Maka harga diri kita tidak bisa diangkat dengan medali emas turnamen olah raga, atau sewa pemain asing, banyak ceremonial yang gonta-ganti baju seragam, baju dinas, merek mobil, proyek mercusuar, gedung tinggi, lapangan golf, ITC, MALL, TOS, Bar, Discotik Assesoris lux dan super mewah, Villa, Real Estate, dll, dsb, dst.
Di Pancoran mas Depok ada sekeluarga meninggal dunia karena makan ubi gadung, di Citayam ada kebun singkong tiap malam hilang pohon hanya satu batang yang dicabut, setelah diketahui ternyata tetangganya sendiri yang mencuri, diduga kuat hanya untuk makan keluarga, di Jakarta Utara ada sekeluarga meninggal setelah makan ikan hasil pancingan sang ayah, sekarang orang yang makan nasi aking sudah dianggap biasa, apalagi ketemu tiwul dan gaplek alhamdulillah, belum lagi cerita mereka yang masih tinggal di daerah pengungsian, sederet kepiluan yang bisa memakan lembaran kertas, lebih panjang lagi bisa diceritakan.
Sekali lagi bangsa ini tidak bisa diangkat harga dirinia hanya dengan symbol-simbol kemewahan, bangunan mercusuar, seremonial basa-basi, serta berbagai aktivitas pemborosan. Rakyat tidak akan kenyang dengan tumpukan medali hasil perolehan berbagai turnamen, yang kenyang hanya pengurus olah raganya saja. Siapakah yang bisa menikmati kalimat sakti "Keterbukaan" ???, Sementara sekian banyak aktivis masih "tertutup" kesempatannya untuk menyekolahkan anakknya di Sekolah Islam Terpadu, karena miskin. Sekian banyak kata tertutup bisa kita daftar untuk si Grass root dan wong cilik.
Bangsa ini akan naik harga dirinya kalau hutang sudah lunas, kelaparan tidak ada lagi, tidak ada pengamen dan pengemis, tidak ada lagi wanita tidak solat (WTS) , angka criminal rendah, korupsi berkurang, punya posisi tawar terhadap kekuatan global.
Maka tidak mungkin kerisis bangsa bisa diselesaikan jika kita masih deso, kata "krisis" diucapkan ribuan kali, bak orang awam lagi berzikir, sementara kata itu tidak dijadikan sebagai paradigma dalam menyusun APBD dan APBN. Nah karena yang menyusun orang-orang norak, maka asumsi dan paradigma yang dipakai dalam menusun APBD dan APBN adalah paradigma negara normal atau bahkan mengikuti negara maju.
Bayangkan ada daerah yang menganggarkan Sepak Bola sebaesar 17 Milyar sementara anggaran kesranya cuma 100 juta, wiiieh!.. Masih ingat sejarah jas bupati 600 juta dan perawatan mobil dinas 2 milyar..? Aneh tapi nyata itulah Indonesia
Penyelewengan dalam hal keuangan Pak Harto dimulai ketika setelah 18 tahun jadi penguasa. Sebelumnya masih dianggap bersih. Sekarang kalau ada seorang pejabat Negara baru 3 tahun menjabat sudah bisa mengoleksi mobil mewah, rumah mewah, assesoris mewah, bisa dipastikan kalau dia menjabat sampai 32 tahun, maka jauh akan melebihi rekor Pak Harto.
Bisa dibayangkan kalo semua orang berfikir ingin punya pesawat pribadi, sehingga tidak berfikir lagi bagaimana transportasi publik terjangkau seluruh masyarakat. Kalau semua orang berfikir harus punya pesantren sendiri sehingga tidak ada lagi yang berfikir bagaimana caranya pendidikan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Semua orang berfikir punya ini dan itu pribadi sehingga tidak bisa berfikir bagaimana caranya ini dan itu bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Bisa saya pastikan akan hancur sehancurnya Negara ini. Sadarkah bahwa itu adalah pikiran Kapitalisme???

Akhirnya penyakit norak ini menjadi wabah yang sangat mengerikan di negeri ini dari atas sampai bawah :
Orang bisa antri raskin sambil pegang hp.
Pelajar bisa nunggak SPP sambil merokok.
Orang tua lupa siapkan SPP, karena terpakai untk beli TV dan kulkas.
Orang kampung mabuk, uangnya hasil patungan, sementara Orang bule mabuk kelebihan uang.
Lagi mabuk muntah keluar kangkung, genjer toge.
Pengemis bisa pake walkman atau MP3 sambil goyang kepala
Para Pengungsi bisa berjoged dalam tendanya.
Orang mau membeli Gelar akademis di ruko-ruko tanpa kuliah.
Ijzah S3 luar negeri bisa di beli sebuah rumah petakan gang sempit di Cibubur
Kelihatannya orang sibuk ternyata masih intensive keluar masuk Mc Donald.
Kelihatannnya orang penting, ternyata sangat tahu detail dunia persepakbolaan Jadi masih sempat ngurusin kulit bulat diisi angin
Kelihatan seperti aktivis tapi habis waktu untuk mencetin hp.
62 tahun merdeka, lomba-lombanya masih makan kerupuk saja.
Agar rakyat tidak kelaparan maka para pejabatnya dansa dansi diacara tembang kenangan.
Ada 3000 Tim Nasyid yang terdaftar, tapi belum pernah dengar ada Tim Riset dan Penlitian dari aktivis.
Agar kampanye menang harus berani sewa bokong-bokong bahenol ngebor.
Agar masyarakat cerdas maka sajikan lagu goyang dombret dan wakuncar.
Agar bisa disebut terbuka maka harus bisa buka-bukaan.
Agar kelihatan inklusif maka harus bisa menggandeng siapa saja, kalo perlu jin tomang bisa digandeng.
Tinggal cari dalil "Khootibun Naas 'alaa qudri 'Uqulihim", maka kita bisa ikuti trend apa saja yang ada di masyarakat. Apalagi kalo dipakai dalil "Al-harbul Khud'ah" maka sudah tidak diperlukan lagi halal dan haram.

Yang lebih mengerikan adalah supaya kita tidak terlihat kere, maka harus bisa tampil keren. Makin kiamatlah kalo si kere tidak tahu dirinya kere.
Ada jurus sakti yang biasanya dipakai untuk meredam berbagai gejolak. Yaitu sebuah kalimat "Inikan sudah keputusan Syuro!" Entah sudah berapakali jurus itu digunakan. Dan hasilnya memang cukup efektif, alhamdulillah kita menjadi tenang lagi. Toh kalau ijtihadnya keliru masih dapat satu pahala. Tulisan ini bukan untuk menimbang dan menilai benar tidaknya sebuah hasil ijtihad, tentu sangat tidak levelnya saya seorang diri yang awam dibanding para masyaikh yang jumlahnya banyak.
Sekedar menuntut kejujuran sebuah kata yang terlanjur digulirkan yaitu: "Keterbukaan". Sebuah kata yang sangat indah menjadi dagangan politik, walaupun belum tentu laris seperti yang pernah di perdagangkan oleh Amin Rais, yang ternyata kurang laris.
Betulkah kita sudah siap "terbuka" ?. Betulkah kata itu serius kita ucapakan..? bukan basa basi..? atau trik-trik politik..? Apakah kata "Terbuka" memang sebagaimana arti bahasa Indonesia..? bukan mengandung konotasi tertentu seperti menjaring non muslim..? Keseringan prinsip "Khud'ah" digunakan dikhawatirkan menjadi habit yang juga bisa menipu kadernya sendiri. Nauzubillah..!
      Kita masih punya secercah harapan jika keterbukaan yang dimkasud menurut bahasa Indonesia, bukan konotasi lain. Terbayang oleh saya nantinya kita akan semakin erat dalam berukhuwwah, karena diantara kuncinya adalah saling mengenal dan memahami, itu bisa terjadi kalo ada "keterbukaan" baik dari atas kebawah maupun sebaliknya, sehingga tidak ada lagi dusta diantara kita.
Diantara keterbukaan itu adalah pengelolaan keuangan, baik sumber pemasukannya maupun penggunaannya. Sekedar ingin mengetahui landasan syar'I terutama dalam penggunaannya dan prosentasi pembagian kebawah seperti Rasulullaah mengutus Muadz bin Jabal ke Yaman. Kalau yang selalu jadi alasan kebutuhan diatas sangat banyak dan tidak mencukupi dari pemasukan yang ada, maka itu bukan alasan syar'I, tapi programnya yang tidak disesuaikan dengan kadar kemampuan. Di semua lini sampai ke bawah pun punya alasan yang sama nantinya.
Kalau alasanya diatas lebih penting dari yang dibawahya okelah kita terima, tapi yang dibawah jangan dijadikan ujung tombak lagi, dimana-mana yang namanya ujung tombah lebih besar dari batangnya, agar ketika dilempar meluncurnya lurus tepat sasaran, tidak melayang. Sangat aneh kalau ujung tombaknya kurus kerempeng tidak punya dana untuk rekruitmen. Akhirnya pada melayang dan sempoyongan.
Keterbukaan berikutnya adalah akses buat grass root dan wong cilik terutama kader kita sendiri untuk bisa turut mencicipi berbagai fasilitas yang sudah kita miliki, Seperti sekolah terpadu, lembaga keuangan, fasilitas diklat, mobil, villa dan sebagainya, sekali lagi sekedar bisa mencicipi.
Ironis sekaligus miris kalau sekolah-sekolah terpadu masih "tertutup" buat kader-kader Dhu'afa. Menyedihkan kalau ada panitia pelatihan kesulitan cari mobil karena kekurangan dana, sementara banyak mobil parkir seharian di SDIT, SMPIT dan IT-IT yang lain, sementara sang sopir main catur atau karambol sambil menunggu anak boss pulang sekolah.
Perlu dikasihani juga kalau ada pelatihan disebuah villa sederhana dg jumlah pesarta 150 orang, Cuma ada dua Kamar Mandi, karena tidak cukup dana untuk sewa yang lebih dari itu. Jangankan mandi buang air saja ada yang ditahan, atau pagi-pagi pergi kesungai. Sementara mereka melihat dengan google nun jauh disana, hotel tempat Al-Mukarromuun sedang bermusyawarah. Pikiran saya menerawang seandainya biayanya untuk beli cendol maka cukup untuk menutup danau toba, atau membeli kerupuk maka monas keurug habis. (maaf ini bukan mendramatisir), sampai dengan tulisan ini dibuat masih ada pelatihan-pelatihan yang sarananya sangat minim.

Keterbukaan berikutnya adalah akses informasi sumber dana bagi kader-kader barisan terdepan yang sering jungkir balik menyelenggarakan berbagai jenis pelatihan untuk rekruitmen terutama dilapisan bawah, baik itu remaja masjid, rohis sekolah dan kampus, dan lain-lain. Ada komentar yang sangat membuat dada sesak ketika saya coba perbincangkan tentang keadaan ini kepada salah seorang teman, dengan ringan teman saya menjawab "salahnya panitia tidak kreatif mencari dana" , tanpa bertanya lebih dahulu sudah sejauh mana usaha panitia.
Aneh kalau kita bisa keluarkan uang untuk sepanduk, baliho, stiker dan sejenisnya dengan jumlah yang aduhai sementara untuk membeli nasi bungkus ala warteg untuk peserta pelatihan panitia harus jungkir balik mencarinya. Ada keluarga yang begitu mudah dan seringnya keluar masuk supermarket, Mall, ITC hotel berbintang, sementara di pihak lain ada anak-anak aktivis yang kurang mampu tidak bisa masuk sekolah-sekolah terpadu bersama anak aktivis lainnya.
Berlebihankah saya dalam mengungkapkan ..? bagi yang jarang naik angkot dan kereta jabodetabek, sementara pemantauan hanya berasal dari kertas-kertas laporan yang suasananya dibuat persaingan menjadi yang terbaik, kunjungan-kunjungannyapun dengan protokoler, membuat panitia ingin berpenampilan keren, Maka boleh jadi menganggap ungkapan saya berlebihan. Tapi bagi yang sama sama mau turun dari menara gading ke bawah, mau bergaul tanpa protokoler, boleh jadi ini hanya bagian kecil kepiluan yang baru dapat saya rekam.
Kita sudah terlatih menjaga kebersihan hati dari sifat hasad, apalagi ketika melihat saudara kita punya fasilitas yang lebih, Alhamdulillah mudah-mudah kita turut menikmatinya. Kitapun percaya dengan taqdir bahwa Allah yang menetapkan rizki kepada seseorang berbeda-beda. Kita pun sudah terlatih untuk berqona'ah, menikmati apa yang sudah Allah SWT berikan kepada kita. Kalau ada saya yakin itu hanya kasus, tidak mungkin hanya karena itu membuat kita jadi gonjang-ganjing. Telah terjadi kesenjangan yang sangat mencolok, antara kehidupan beberapa saudara kita dengan program dan aktivitas yang menjadi prioritas dan ungulan kita sendiri, bahkan kita sebut sebagai ruuh jama'ah ini, terutama aktifitas rekruitmen dilapisan paling bawah. Yang kita persoalkan adalah berbagai jargon yang sering kita kumandangkan yaitu kata "Tarbiyah" dan "Dakwah", bahkan ini menjadi amanah munas nomor satu. Betulkah ini sudah menjadi kebijakan yang sistemik dan Integral sampai kebawah berikut dukungan kebijakan infra dan supra struktur sampai pada kebijakan anggaran dan pendanaannya..?
Mari terbuka, lihat apa yang terjadi di kampus turun kebawah, lihat langsung, jangan pake protokoler, cari data second opinion..lihat pula aktivitas tarbiyah di lapisan bawah lainnya. Kalau masih tidak percaya maka saya serahkan sepenuh kepada Allah SWT.
Ya Allah hanya kepadamu saya mengadu dan saya meminta. Berilah petunjuk kepada kami agar kami mampu melihat apa yang sesungguhnya sedang terjadi dihadapan kami. Ya Allah berikan kami kemudahan untuk membaca realitas yang sesungguhnya dalam problem da'wah kami, sehingga kami bisa mengambil keputusan yang sebijak-bijaknya.
Ya Allah Hancurkan dan singkirkan dari hadapan kami teori Karl Marx yang berpendapat bahwa "Agama adalah alat ekspoitasi dan penindasan, sementara tokoh agamanya adalah sebagai penghisap". Jauhkan teori itu dari aktivitas kami ya Allah.., sehingga da'wah kami menjadi Rahmatan lil 'Alamin, bisa menyentuh dan menyantuni semua lapisan masyarakat.Ya Allah lembutkan hati kami, sehingga kami punya rasa sensitivitas terhadap berbagai gejala dan  gejolak yang ada dihadapan kami, serta kami ingin punya kepekaan yang tinggi terhadap berbagai persoalan yang menimpa saudara-saudara kami.
Ya Allah berikan kekuatan kepada kami untuk dapat berbicara kepada siapapun yang kami hadapi tanpa rasa takut dan sungkan, hiasi pula kami dengan akhlaq yang baik sehingga kami tahu cara dan jalan yang beradab, serta saluran yang benar ketika kami ingin berbicara memberikan masukan dan saran.
Ya.. Allaah tundukan serta jinakkan hati kami, perbaiki silaturahiim diantara kami, tunjukan kami jalan-jalan keselamatan, selamatkan kami dari tempat yang gelap ketempat yang penuh cahaya, singkirkan kami dari perbutan yang keji baik yang tampak atau yang tidak tampak.
Ya.. Allah berikan kepada kami keterampilan dalam melangkah, kecantikan dalam mengatur strategi, kejujuran dalam bersiasat, jauhkan kami dari trik-trik yang menimbulkan intrik, kasak-kasuk yang membuat busuk, lobi-lobi yang menjual harga diri kepada orang-orang yang Phoby, rekayasa yang membuat gelisah.
Ya.. Allah Engkau Maha mengetahui apa yang dalam hati kami. Oleh karena itu ya Allah.. Luruskanlah orientasi hidup kami semata-mata ingin mencari RidhoMu. Bersihkan perjuangan kami ya Allah dari berbagai kotoran yang menjermuskan kami, berikan kekuatan kepada kami untuk tetap Istiqomah dalam menapaki jalan da'wah ini. Amiien ya Robbal 'Alamien.
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. 3:185)
Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. (QS. 2:204)
Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan sendau gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidaklah kamu memahaminya! (QS. 6:32)
Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman di bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berfikir. (QS. 10:24)

Oleh andrea Rhapsody

Jumat, 25 Mei 2012

Who Is Rich And Who Is Poor ??


One day  
The father of a very wealthy family took his son on a trip to the country with the express purpose of showing him how poor people live They spent a couple of days and nights on the farm of what would be considered a very poor family
On their return from their trip, the father asked his son
How was the trip?
It was great, Dad.
Did you see how poor people live? the father asked.
Oh yeah, said the son.
So, tell me, what you learned from the trip? asked the father.
The son answered:
I saw that we have one dog and they had four.
We have a pool that reaches to the middle of our garden and they have a creek that has no end…
…We have imported lanterns in our garden and they have the stars at night.
Our patio reaches to the front yard and they have the whole horizon.
We have a small piece of land to live on and they have fields that go beyond
…We have servants who serve us, but they serve others.
We buy our food, but they grow theirs.
We have walls around our property to protect us
,
they have friends to protect them
The boy's father was speechless
Then his son added,
Thanks Dad for showing me how poor we are
Isn't perspective a wonderful thing?
Makes you wonder what would happen if we all gave thanks for everything we have, instead of worrying about what we don't have
Appreciate every single thing you have !!!
Pass this on to friends and acquaintances and help them refresh their perspective and appreciation
Thank you so much  >.<      
by Andrea Muzackye

Minggu, 20 Mei 2012

Jejak Fir'aun


Roda Kereta Firaun ditemukan dilaut merah

Masih ingat dengan kisah mukjizat Nabi Musa yang membelah laut merah dengan tongkatnya? Jika salah satu diantara anda menganggap kisah tersebut hanya merupakan dongeng belaka, sekarang mari kita simak tulisan dibawah ini.

Seorang Arkeolog bernama Ron Wyatt pada ahir tahun 1988 silam mengklaim bahwa dirinya telah menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur kuno didasar laut merah.
Menurutnya, mungkin ini merupakan bangkai kereta tempur Firaun yang tenggelam dilautan tsb saat digunakan untuk mengejar Musa bersama para pengikutnya.




Menurut pengakuannya,selain menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur berkuda, Wyatt bersama para krunya juga menemukan beberapa tulang manusia dan tulang kuda ditempat yang sama.
Temuan ini tentunya semakin memperkuat dugaan bahwa sisa-sisa tulang belulang itu merupakan bagian dari kerangka para bala tentara Fir'aun yang tenggelam di laut Merah.

Apalagi dari hasil pengujian yang dilakukan di Stockhlom University terhadap beberapa sisa tulang belulang yang berhasil ditemukan,memang benar adanya bahwa struktur dan kandungan beberapa tulang telah berusia sekitar 3500 tahun silam,dimana menurut sejarah, kejadian pengejaran itu juga terjadi dalam kurun waktu yang sama.






Selain itu,ada suatu benda menarik yang juga berhasil ditemukan,yaitu poros roda dari salah satu kereta kuda yang kini keseluruhannya telah tertutup oleh batu karang,sehingga untuk saat ini bentuk aslinya sangat sulit untuk dilihat secara jelas.
Mungkin Allah sengaja melindungi benda ini untuk menunjukkan kepada kita semua bahwa mukjizat yang diturunkan kepada Nabi-nabiNya merupakan suatu hal yang nyata dan bukan merupakan cerita karangan belaka.
Diantara beberapa bangkai kereta tadi,ditemukan pula sebuah roda dengan 4 buah jeruji yang terbuat dari emas.Sepertinya, inilah sisa dari roda kereta kuda yang ditunggangi oleh Firaun sang raja.




Sekarang mari kita perhatikan gambar diatas,

Pada bagian peta yang dilingkari (lingkaran merah),menurut para ahli kira-kira disitulah lokasi dimana Nabi Musa bersama para kaumnya menyebrangi laut Merah. Lokasi penyeberangan diperkirakan berada di Teluk Aqaba di Nuweiba.

Kedalaman maksimum perairan di sekitar lokasi penyeberangan adalah 800 meter di sisi ke arah Mesir dan 900 meter di sisi ke arah Arab.
Sementara itu di sisi utara dan selatan lintasan penyeberangan (garis merah) kedalamannya mencapai 1500 meter.
Kemiringan laut dari Nuweiba ke arah Teluk Aqaba sekitar 1/14 atau 4 derajat, sementara itu dari Teluk Nuweiba ke arah daratan Arab sekitar 1/10 atau 6 derajat.

Diperkirakan jarak antara Nuweiba ke Arab sekitar 1800 meter.Lebar lintasan Laut Merah yang terbelah diperkirakan 900 meter.
Dapatkah kita membayangkan berapa gaya yang diperlukan untuk dapat membelah air laut hingga memiliki lebar lintasan 900 meter dengan jarak 1800 meter pada kedalaman perairan yang rata2 mencapai ratusan meter untuk waktu yang cukup lama, mengingat pengikut Nabi Musa yang menurut sejarah berjumlah ribuan? (menurut tulisan lain diperkirakan jaraknya mencapai 7 km, dengan jumlah pengikut Nabi Musa sekitar 600.000 orang dan waktu yang ditempuh untuk menyeberang sekitar 4 jam).
Menurut sebuah perhitungan, diperkirakan diperlukan tekanan (gaya per satuan luas) sebesar 2.800.000 Newton/m2 atau setara dengan tekanan yang kita terima jika menyelam di laut hingga kedalaman 280 meter.

Jika kita kaitkan dengan kecepatan angin,menurut beberapa perhitungan,setidaknya diperlukan hembusan angin dengan kecepatan konstan 30 meter/detik (108 km/jam) sepanjang malam untuk dapat membelah dan mempertahankan belahan air laut tersebut dalam jangka waktu 4 jam!!!sungguh luar biasa,Allah Maha Besar.

Sejarah Singkat 25 Nabi & Rasul



SEJARAH RINGKAS 25 RASUL


NABI ADAM A.S
Dikatakan hidup lebih kurang 930 tahun merupakan manusia
pertama yang bergelar khalifah Allah s.w.t dimuliakan dan
 ditinggikan darjatnya menjadi nabi yang pertama. Baginda
diutuskan kepada anak cucunya agar menyembah Allah,
Tuhan Yang Maha Esa. Maka diantara mereka ada yang
taat dan ada pula yang membangkang.
NABI IDRIS A.S
Merupakan keturunan Nabi Sits as. Diutus oleh Allah
kepada anak cucu Qabil agar bertaubat dan menyembah
Allah SWT, namun mereka terus menerus membangkang
perintah Allah s.w.t
NABI NUH A.S
Merupakan keturunan Nabi Idris as. yang diutus
Allah kepada kaum kafir. Baginda menyeru supaya
semua manusia menyembah Allah, tetapi ajakan
Nabi Nuh ditolak, akhirnya orang-orang yang
ingkar atau kafir itu tenggelam dalam banjir yang besar.
NABI HUD A.S
Adalah keturunan Yafit bin Nuh,
bertempat tinggal di Hadharal
Maut Utara. Baginda diutus Allah
kepada kaum Aad kerana
bangsa itu menyembah patung.
Kemudian Nabi Nuh menyuruh mereka
supaya menyembah Allah, tetapi mereka
ingkar, akhirnya mereka menerima seksaan
dengan ditimpa badai dan udara yang sangat
dingin selama tujuh
hari lapan malam.
NABI SALLEH A.S
Merupakan keturunan Sam bin Nuh yang
diutuskan Allah kepada bangsa Tsamud
disebelah selatan Palastin. Kebudayaan
mereka sudah tinggi tetapi mereka
menyembah dewa dan patung,
kemudian Nabi Saleh menyuruh
kepada mereka agar menyembah
Allah, sebahagian besar bangsa
Tsamud menolak untuk memeluk
agama Allah. Mereka ingkar kepada
larangan Nabi Saleh. Pada
hari pertama muka mereka berwajah
kuning, hari kedua menjadi merah,hari
ketiga menjadi hitam, akhirnya mereka disambar
petir.
NABI IBRAHIM A.S
Juga keturunan Sam bin Nuh yang
diutuskan Allah kepada kaum
Namrud di negeri Babilon lebih kurang
4000 tahun sebelum Masehi. Kaum
Namrud menyembah berhala bahkan
akhirnya Namrud menganggap dirinya
sebagai Tuhan. Nabi Ibrahim juga
menyerukan ajaran tauhid atau Islam
kepada mereka namun mereka tetap
ingkar, akhirnya Allah mendatangkan
kepada mereka tentera nyamuk sebagai
balasan, maka musnahlah kaum yang ingkar.
Begitu halnya dengan
NABI LUTH A.S
Adalah bersaudara dengan Nabi Ibrahim yang
diutuskan kepada kaumnya di negeri Sadum,
supaya kaumnya menyembah Allah
SWT, namun mereka ingkar. Allah SWT membalas
keingkaran mereka dengan dibalik bumi Sadum
sehingga musnah negeri tersebut.
NABI ISMAIL A.S
Adalah anak Nabi Ibrahim melalui
perkahwinannya dengan Siti Hajar.
Baginda diutus kepada bangsa Arab
di negeri Yaman, kerana mereka belum
kenal dengan agama tauhid atau Islam.
Mereka juga diperintahkan supaya berpuasa,
membayar zakat dan menunaikan haji.
Baginda mempunyai 12 orang anak lelaki
yang seluruhnya disebut dengan
Bani Ismail atau Adnanniyun.
Dari keturunan inilah
lahirnya suku Quraisy yang melahirkan
Nabi Muhammad SAW.
NABI ISHAK A.S
Adalah anak kandung Nabi Ibrahim melalui
perkahwinan dengan Siti Sarah.
Baginda diutus oleh Allah di negeri
Kan'an untuk menyembah Allah,
mengajarkan tauhid, menyuruh
membayar zakat, berpuasa dan
menunaikan haji. Nabi Ishaq
berkahwin dengan Rifka dan
mendapat anak kembar iaitu ish dan
Ya'kub. Nabi Ishaq wafat dalam
usia 170 tahun dan dimakamkan
di Baitul Maqdis daerah Palastin.
NABI YAAKUB A.S
Diutus oleh Allah SWT di negeri Kan'an
kerana penduduknya telah ramai menyembah
berhala. Nabi Ya'kub mengajar kaumnya supaya
menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
Baginda wafat dalam usia 148 tahun dan
beliau mempunyai 12 orang anak lelaki.
NABI YUSSUF A.S
Anak Nabi Ya'kub as yang diutus sebagai
nabi kepada bangsa Mesir untuk
mengajarkan agama tauhid iaitu
agar menyembah Allah, Tuhan
yang Maha Esa. Disamping
baginda seorang nabi ia juga seorang
raja dengan dasar pemerintahannya adalah
Islam. Beliau wafat dalam usia 120 tahun
dan dimakamkan ditepi sungai Nil
NABI AYYUB A.S
Anak Amus bin Tarikh bin Rum
bin Ish yang diutuskan oleh
Allah SWT ke negeri Rom untuk
mengajarkan agama tauhid iaitu
menyembah Allah SWT. Beliau
wafat dalam usia lebih kurang 93
tahun dan dimakamkan di suatu
tempat di daerah Itali.
NABI DZULKIFLI A.S
Adalah anak Nabi Ayub as. diutus
oleh Allah SWT ke negeri Rom.
Disamping beliau seorang nabi juga
seorang raja yang tetap mengajarkan
agama tauhid iaitu supaya menyembah
Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
Beliau menyeru kepada kaumnya
supaya meninggalkan penyembahan
berhala dan melaksanakan syariat Islam
supaya solat dan membayar zakat. Beliau
wafat dalam usia 95 tahun dan
dimakamkan di Napoli, daerah
Rom Selatan.
NABI SYUAIB A.S
Keturunan Nabi Luth as, diutus oleh Allah ke negeriá Madyan,
Palastin Selatan agar mengajar agama tauhid
iaitu menyembah Allah SWT. membayar zakat dan berlaku jujur
kepada kaumnya. Ramai kaumnya yang tidak beriman, akhirnya
ditimpa bencana daripada Allah berupa gempa bumi dan kepingan
awan panas daripada langit.
NABI MUSA A.S
Diutus oleh Allah SWT kepada kaumnya Bani Israil
supaya menyembah Allah, membayar zakat, berpuasa
dan berlaku jujur. Bani Israil ramai yang ingkar sehingga mereka
menyembah patung anak sapi yang dipelopori oleh Samiri.
Nabi Musa as. mendapat kitab Taurat daripada
Allah SWT dan diberi mukjizat. 
NABI HARUN A.S
Diutus oleh Allah SWT kepada kaumnya Bani Israil
supaya menyembah Allah, membayar zakat,
berpuasa dan berlaku jujur. Bani Israil ramai
yang ingkar sehingga mereka menyembah patung anak
sapi yang dipelopori oleh Samiri. Nabi Musa as. mendapat
kitab Taurat daripada Allah SWT dan diberi mukjizat.
NABI DAUD A.S
Dibekalkan oleh Allah dengan kitab Zabur mengajarkan
kepada kaumnya agar menyembah Allah dan mengerjakan
ibadah puasa. Nabi Daud as. wafat dalam usia lebih kurang
100 tahun, lalu dimakamkan di Palastin.
NABI SULAIMAN A.S
Adalah anak Nabi Daud as. Beliau seorang nabi dan raja.
Nabi Sulaiman berdoa kepada Allah SWT agar diberikan
kepadanya kerajaan yang tidak akan diperolehi sesaorang pun
sesudahnya. Doa beliau dikabulkan Allah, sehingga beliau
dapat menguasai semua makhluk termasuk jin dan haiwan.
Nabi Sulaiman mengajak semua kaumnya agar menyembah
Allah dan menghindari daripada mensyirikkannya.
NABI ILYAS A.S
Merupakan keturunan Nabi Harun diutus Allah sebagai
rasul di negeri Balbik di Lebanon Selatan kerana orang
Balbik ramai yang telah menyembah berhala. Patung
terbesar sembahan mereka bernama "Ba'al" dibuat dari
emas. Nabi Ilyas as. mengajak kaumnya agar menyembah
Allah SWT iaitu agama tauhid, namun ramai yang ingkar,
sehingga kebanyakan mereka ditimpa musibah gempa yang
dahsyat. Nabi Ilyas wafat dan dimakamkan di daerah
Lebanon Selatan.
NABI ILYASA A.S
Diutus Allah SWT kepada Bani Israil,
agar mengajarkan agama tauhid berdasarkan kitab
Taurat dan kitab Zabur. Kerana kederhakaan dan
pembangkangan mereka terhadap Allah dan Rasul-Nya
akhirnya orang-orang yahudi dijajah oleh raja dari Babil
bernama Nebukad Nezar. Kemudian Nebekud Nezar dikalahkan
oleh Cyrus raja dari Persia. Pada tahun 70 Sebelum Masehi raja
Rom bernama Titus memasuki Palastiná dan merosak seluruh
kota Jerusalam, kecuali Baitul Maqdis. Begitulah bangsa Yahudi
mendapat kutukan dan laknat daripada Allah dan Rasul-Nya
sehingga bertebaranlah mereka ke seluruh pelosok, dikutuk dan
dihina oleh bangsa-bangsa lain di dunia.
NABI YUNUS A.S
Keturunan Nabi Ya'kub as. diutus oleh Allah kepada bangsa
Ninawa didaerah Mansul dalam kerajaan Babil. Beliau mengajak
kaumnya agar menyembah Allah , namun ajakan beliau ditentang
bahkan diejek. Akhirnya Nabi Yunus meninggalkan kaumnya dan
berdoa kepada Allah agar diturunkan azab kepada mereka. Ketika
tanda-tanda azab akan turun, maka seluruh penduduk mencari
nabi
Yunus kerana ingin bertaubat, namun nabi Yunus telah
meneruskan pelayarannya. Mereka semuanya beriman kepada
Allah serta menyesal kerana melawan Rasul Allah.
Nabi Yunus
diuji Allah ketika berada didalam perut ikan Nun.
Setelah kembali ke Ninawa dilihatnya mereka semua telah
beriman, maka nabi
Yunus meneruskan dakwahnya, sehingga
negeri tersebut menjadi aman dan makmur.
NABI ZAKARIA A.S
Diutus kepada bangsa Yahudi, agar mereka menyembah
Allah SWT, berlaku jujur, adil dengan memegang petunjuk
yang ada dalam kitab Allah. Kemudian nabi Yahya dibunuh,
kepala baginda dipenggal. Begitu juga dengan Nabi Zakaria
dibunuh ketika itu juga. Kedua nabi tersebut telah mati syahid.
Begitu sombong bangsa Yahudi sehingga hati mereka menjadi
tertutup dalam menerima kebenaran. Hanya seksa Allah yang
sesuai bagi mereka yang ingkar.
NABI YAHYA A.S
Diutus kepada bangsa Yahudi, agar mereka menyembah
Allah SWT, berlaku jujur, adil dengan memegang petunjuk
yang ada dalam kitab Allah. Kemudian nabi Yahya dibunuh,
kepala baginda dipenggal. Begitu juga dengan Nabi Zakaria
dibunuh ketika itu juga. Kedua nabi tersebut telah mati syahid.
Begitu sombong bangsa Yahudi sehingga hati mereka menjadi
tertutup dalam menerima kebenaran. Hanya seksa Allah yang
sesuai bagi mereka yang ingkar.
NABI ISA A.S
Adalah insan yang lahir dari tubuh Maryam tanpa ayah,
kemudian diangkat martabatnya menjadi nabi dan Rasul.
Sedangkan Hawa
dilahirkan dari tubuh Adam tanpa ibu di dalam
syuga. Kemudian ditakdirkan oleh Allah SWT
menjadi ibu dari seluruh umat manusia.
Maka agar tidak keliru dalam beriman atau beriktikad,
Firman Allah SWT maksudnya: "Sesungguhnya perbandingan
kejadian Nabi Isa di sisi Allah adalah sama seperti
kejadian Nabi Adam, Allah
telah menciptakan Adam dari tanah, lalu berfirman kepadanya:
'Jadilah engkau! maka menjadilah ia' "
. (Ali Imran:59)
Nabi Isa as. diutus oleh Allah kepada kaumnya sendiri
iaitu Bani Israil di daerah Palastin agar tetap taat kepada
Allah SWT. Belaiu diberi kitab Injil yang melengkapi kitab Taurat
dan Zabur.
Segala firman Allah yang diwahyukan kepada beliau ditulis oleh
pengikut-pengikutnya dengan tulisan Ibrani (Hebrew bahasa
Ibrani Yahudi).
Dapatkah kita menemukan kembali kitab
Injil peninggalan Nabi Isa
as. itu? Untuk meyakinkan
diri kita mari kita perhatikan ayat-ayat Allah dibawah ini:
Firman Allah SWT maksudnya: "Ia menjawab: "Sesungguhnya aku
ini hamba Allah; Ia telah memberikan kepadaku Kitab Injil dan ia
telah menjadikan daku seorang Nabi".
(Maryam:30)
Firman Allah SWT maksudnya: "Dan sesungguhnya Allah ialah
Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah kamu akan Dia, inilah
jalan yang betul atau lurus".
(Maryam:36)
Ayat-ayat diatas membuktikan dengan jelas bahawa Nabi Isa as.
Hanyalah seorang nabi dan Rasul bukanlah sebagai anak Tuhan
seperti yang didakwakan sesetengah pengikutnya. Kitab Injil
yang asal dengan tegas dan jelas menyuruh para pengikutnya
agar menyembah Allah semata tidak menyekutukannya dengan
yang lain. Namun kebanyakan pengikut nabi Isa telah
merubah Kitab
Injil yang asli itu menurut selera mereka sendiri, maka lahirlah
beratus-ratus kitab Injil bahkan beribu-ribu jumlahnya. Kerana
terlalu keras tentangan kaumnya
terhadap ajaran tauhid, bahkan beliau diancam
akan dibunuh, maka nabi Isa dibawa hijrah oleh bondanya ke
negeri Mesir selama 12 tahun. Kemudian berpindah
lagi ke negeri Nazarth daerah Palastin. Di negeri ini beliau mulai
ada pengikut yang membenarkan ajarannya iaitu Mengesakan
Allah SWT. Di antara orang-orang Yahudi tersiar berita nabi Isa
yang mempunyai ibu tanpa bapa itu sudah ditangkap oleh Yudas
Iskariot, lalu diserahkan kepada penguasa Romawi, kemudian
disalib di bukit Golgota. Ada pula yang berkata bukan Isa yang
ditangkap
tetapi Yudas kerana dia berkhianat. Sebahagian orang meyakinkan
diri
berkata bahawa bukan Nabi Isa, bukan Yudas tetapi orang lain
yang serupa dengan benar dengan beliau. Nabi Isa sendiri selamat
dari bencana malapetaka dunia. Sesungguhnyaá Allah telah
mengangkatnya ke atas langit.
Memang banyak sekali pendapat manusia bahkan antara satu
dengan yang lainnya bertentangan. Maka sebaiknya beriman
sesuai dengan ketentuan didalam Al Quran. Firman Allah
 maksudnya: "Demi sesungguhnya,
telah kafirlah orang-orang yang berkata;
bahawasanya Allah ialah Al Masih Ibni Maryam. Padahal
Al Masih sendiri berkata: "Wahai Bani Israil, sembahlah Allah,
Tuhanku dan Tuhan kamu, bahawasanya sesiapa yang
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain,
maka sesungguhnya Allah haramkan kepadanya
syurga dan tempat kembalinya ialah neraka; dan
tiadalah seorang penolong pun bagi orang-orang yang
berlaku zalim.

Demi sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang
berkata: Bahawasanya Allah ialah salah satu dari tiga tuhan.
Padahal tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan
Tuhan Yang
Maha Esa. Dan jika tidak berhenti dari apa yang mereka
katakan itu, sudah tentu orang-orang yang kafir dari
antara mereka akan dikenakan azab seksa yang tidak
terperi sakitnya".
(Al Maidah:72-73)
NABI MUHAMMAD S.A.W
Dilahirkan pada tahun 571 Masehi melalui perkahwinan
Aminah dengan Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim.
Baginda adalah keturunan Nabi Ismail as.
bin Nabi Ibrahim as.
Nabi Muhammad SAW
adalah insan termulia melebihi tingkat dan darjat dari seluruh
nabi-nabi dan umat manusia, bahkan seluruh makhluk-makhluk
Allah SWT. Sebab itu Rasulullah (Nabi Muhammad SAW) bergelar
"Rahmatan Lil Alamin". ertinya "Rahmat bagi seluruh alam".
Rasulullah diberi kitab Al Quran, diutus oleh Allah untuk seluruh
bangsa di dunia ini. Seperti nabi-nabiá atau rasul-rasul Allah
terdahulu baginda pun mengajar dan menyeru manusia supaya
menyembah Allah. Nabi Muhammad SAW adalah penutup dari
sekalian nabi dan rasul, jadi agama Allah yang diwahyukan
semenjak nabi Adam secara bertahap-tahap lagi teratur
ebab itu tidak akan ada lagi nabi dan wahyu sesudah baginda.
Bahkan dalam kitab-kitab yang sebelumnya menyatakan tentang
kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai rasul yang terakhir.
Dalam hal ini Nabi Isa as. sendiri menjelaskan kepada kaumnya
tentang akan munculnya seorang nabi terakhir sesudahnya.
Di dalam Al Quran dijelaskan ungkapan Nabi Isa as tersebut
sebagai berikut.
Firman Allah SWT maksudnya: "Dan (ingatlah juga peristiwa)
ketika nabi Isa Ibni Maryam berkata: Wahai Bani Israil
sesungguhnya aku ini pesuruh Allah kepada kamu, mengesahkan
kebenaran Kitab yang diturunkan sebelumku, iaitu Kitab taurat dan
memberikan berita gembira dengan kedatangan
seorang Rasul yang akan datang kemudian daripadaku bernama
Ahmad. Maka tatkala ia datang kepada mereka membawa
keterangan-keterangan yang jelas nyata, mereka berkata:
ini ialah sihir yang
jelas nyata"
. (As Saaf:6)
Firman Allah SWT lagi maksudnya:
"Bukanlah Nabi Muhammad itu
(dengan sebab ada anak angkatnya)
menjadi bapa yang sebenar bagi seseorang dari
orang lelaki kamu, tetapi ia adalah Rasul Allah dan
kesudahan segala Nabi-nabi. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha
Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu".
(Al Ahzab:40)
Ini bermakna syariat Muhammad SAW adalah penyudah atau
pelengkap atau 'Full Release Version' dalam
menyempurnakan segala syariat nabi-nabi terdahulu dan sesuai
menurut keperluan dan keadaan atau suasana manusia yang
hidup di akhir zaman hinggalah ke hari Kiamat (D'day). Berdasarkan keterangan
ini jelas menunjukan agama para rasul terdahulu adalah Islam kerana mereka
menyeru manusia ke arah ketundukkan dan kepatuhan kepada segala yang
diperintahkan oleh Allah SWT, sebagaimana juga nabi Muhammad SAW
diperintahkan menyeru manusia ke arah
ketundukan dan kepatuhan kepada segala yang diperintahkan oleh
Allah SWT.

Maqam Rasulullah S.A.W.

HAKIKAT TAQWA



TAQWA

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam keadaan Islam.”
(QS. Ali Imran/3:102).

***

T
aqwa, semua orang pernah mendengar kata tersebut, walaupun ada yang belum memahami makna sesungguhnya. Namun, semua maklum bahwa ”taqwa” adalah istilah untuk sesuatu yang baik. Dalam Islam, taqwa merupakan tingkatan paling mulia yang harus dicapai oleh setiap manusia, sebagaimana firman Allah SWT;
“Hai sekalian manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang lelaki dan se-orang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” [1]
Dengan jelas Allah SWT menempatkan taqwa di antara sekian tingkat yang harus dicapai oleh hamba-hamba-Nya.


Hakikat Taqwa, Hidup & Mati

Kata “taqwa” berasal dari bahasa Arab yang merupakan akar kata dari “al-Wiqayah” atau “al-Wiqwa” yang berarti alat pelindung kepala atau perisai untuk menghindari diri dari sesuatu yang ditakuti dan membahayakan dirinya. “At-Taqwa” adalah bentuk mashdar yang artinya “al-Itqaa” yaitu membuat perlindungan. Sedangkan menurut para ahli hakikat, taqwa berarti memelihara diri dengan jalan taat ke-pada Allah SWT atau menjauhi semua yang dilarang-Nya sehingga tetap terlindung.
Taqwa dalam taat berarti ikhlas ketika me-laksanakan perintah Allah. Sedangkan taqwa dalam maksiat ialah dengan menjauhi setiap yang dilarang-Nya. [2]
Pengertian Taqwa yang paling sederhana ialah sifat dan sikap ketaatan mu’min terhadap syari’at Allah SWT yaitu dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi setiap yang dilarang-Nya. Maksudnya, seseorang disebut bertaqwa (mutta-qin) apabila ia mampu menguasai diri dengan selalu menjalankan kebaikan serta memelihara diri dari perbuatan keji dan mun-kar. Kedua batasan Allah tersebut semuanya terkandung dalam Al-Quran dan Al-Hadits.
Perumpamaan yang paling mudah kita fahami tentang makna taqwa ini ialah dialog antara Umar Bin Khatab dengan Ubai Bin Ka’ab. Umar bertanya kepadanya tentang taqwa, lalu Ubai Bin Ka’ab menjawab dengan sebuah pertanyaan:”Bukankah engkau pernah melewati jalan yang penuh onak dan duri? Bagaimana sikapmu ketika berjalan di atasnya?” Umar pun menjawab: ”Saya akan selalu siap dan mencari pijakan dengan hati-hati.” “Itulah taqwa !” jawab Ubai Bin Ka’ab.
Jadi ibaratnya, kehidupan ini merupakan jalan yang penuh duri dan harus diwaspadai, sedangkan hududullah merupakan rambu-ram-bu petunjuk untuk keselamatan perjalanan. Bila menemui daerah berbahaya, maka bukalah pedoman perjalanan hidup yang telah Allah berikan lewat utusan-Nya yaitu Kitab suci Al-Quran dan tuntunan Sunnah Nabawiyah. Sehingga persinggahannya di alam fana ini berjalan mulus dan meraih kebahagiaan yang dituju. Kalau kita mampu melewati jalan tersebut, maka tujuan kita pun tercapai yaitu meraih mardlatillah (keridlaan Allah) di dunia dan di Akhirat. Tetapi sebaliknya, apabila sikap hati-hati (baca: Taq-wa) tidak kita miliki, pastilah kita terluka oleh duri kehidupan dan tidak akan mencapai tujuan hidup kita.
Sayyid Qutb pernah menjelaskan dengan kalimat yang indah dalam tafsirnya “Fi Dhilal Al-Quran,” katanya: ”Demikianlah taqwa, ke-pekaan batin, kelembutan perasaan, rasa takut dan selalu waspada serta hati-hati jangan sampai menginjak duri jalanan. Jalan kehidupan yang selalu ditaburi duri-duri godaan dan syah-wat, kerakusan dan mimpi-mimpi, kekhawatiran dan kegelisahan, harapan semu dan yang tidak bisa diharapkan kebaikannya. Ketakutan palsu dari sesuatu yang tidak pantas ditakuti. Dan masih banyak yang lainnya.”
Demikianlah sikap hidup seorang muttaqin dan sebagai puncaknya ialah mencapai derajat Haqqa Tuqatih yaitu manusia yang sebenar-benarnya taqwa. [3]
Allah Ta’ala menjadikan bumi sebagai tempat berpijak manusia dan menjalani kehidupannya.[4] Dunia sebagai sarana untuk mencapai kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu alam akhirat yang hanya dibatasi oleh kematian. Manusia yang berhak mengisinya ialah mereka yang suci jiwanya dengan amal shalih dan ketaqwaan. Firman Allah; “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang membersihkan diri. Dan menyebut nama Tuhannya lalu me-laksanakan shalat. Tetapi kalian (orang kafir) mengutamakan kehidupan dunia. Sedang akhi-rat itu lebih baik dan lebih kekal.” [5]
Begitulah kehidupan dunia, dipenuhi de-ngan hiasan yang bisa melalaikan manusia dari hakikat manusia diciptakan yaitu beribadah ha-nya kepada Allah SWT. Padahal dari makna lahir saja, kata “dunia” menggambarkan kehi-dupan yang kecil dan sesaat.
Dalam “Tahdibul Akhlaq”, dijelaskan; “Du-nia dan akhirat adalah ibarat dua keadaan. “Ad-Dunya” berarti “al-Qarib” (sementara) dan “Ad-Danaa” (hina dan kecil) yaitu segala per-kara yang ada sebelum kematian datang. Sedangkan akhirat adalah al-Mutarakhi (tujuan akhir) yang terjadi setelah kematian.” [6]
Karenanya, Rasulullah SAW mewanti-wanti ummatnya dari kehidupan dunia yang melebihi batas. Dalam sebuah hadits dijelaskan ada malaikat yang menyeru; “Biarkan dunia bagi mereka yang mencintainya !” hingga diulang sampai tiga kali, “Barangsiapa yang mencari dunia melebihi batas keperluannya, maka dia akan menemui ajal dalam keadaan tak sadar.”[7]
Kematian memang satu hal yang sudah pasti datangnya, kapan atau dimana, hanya Allah yang tahu. Oleh karena itu, persiapannya harus dalam setiap saat. Allah SWT memberikan tuntunan hidup bagi manusia agar tidak takut menghadapi kematian yaitu mempersiapkan bekal menuju kehidupan kekal nanti. Dan bekal yang sebaik-bainya adalah taqwa.[8]
Dengan merujuk pada pengertian taqwa di atas, maka aplikasi dari taqwa ini ialah berhati-hati dan selalu memperhitungkan setiap amal perbuatan yang akan dilakukan, apakah bertentangan dengan titah-Nya atau tidak.
Imam Al-Baidlawi dalam kitab tafsirnya, membagi taqwa menjadi tiga tingkatan;

Tingkatan Pertama, Taqwa seseorang yang didorong oleh rasa takut akan siksa yang kekal sehingga dia memelihara diri dari perbuatan dosa dan syirik kepada Allah. [9]

Tingkatan Kedua, Taqwa dengan menjauhi setiap perbuatan dosa sampai dosa yang dianggap kecil oleh sebagian manusia. Inilah o-rang yang mencapai derajat taqwa sesuai dengan definisi di atas.

Tingkatan Ketiga, Taqwa dengan melaksanakan seluruh perintah Allah dari yang pa-ling ringan hingga rahasia-rahasia yang ada di balik semua perintah-Nya dan menjaga diri dari perbuatan dosa yang paling kecil yang ber-akibat kejahatan-kejahatan yang lebih besar. Tingkatan inilah yang mencapai derajat “haqqa tuqatih”.
Setiap muslim wajib meyakini akan adanya hari berbangkit, dimana setiap manusia akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Allah langsung tanpa perantara. Mulai dari amaliah zhahir sampai bisikan hati sekalipun. Inilah yang dimaksud dengan rahasia-rahasia di balik sebuah perbuatan. Baik perbuatan yang berbentuk amal badani maupun batin harus sejalan dengan ketentuan Allah sebagai manifestasi taqwa yang sesungguhnya.


Konsekuensi Taqwa

Melaksanakan sebuah perbuatan, selalu mendapat balasan yang setimpal. Seorang yang berbuat baik pada sesama, akan memperoleh keuntungan dicintai dan dihormati o-rang lain. Sebaliknya, perbuatan jahat akan mendapat balasannya pula.
Demikian halnya dengan seorang yang bertaqwa, konsekuensi dari perbuatan taqwanya ialah memperoleh kebahagiaan hakiki disebabkan kesabaran dalam mempertahankan nilai ketaqwaannya. Firman Allah SWT: “Barang-siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dari kesulitan) dan memberinya rizqi dari arah yang tiada disangka-sangka.” [10]
Dalam menafsirkan ayat ini, Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalany seorang ulama hadits me-nyoroti aspek dari sebab turunnya ayat di atas dalam kitabnya “Takhrij Ahaditsil Kasyaf,” antara lain; “Al-Hakim meriwayatkan dari Jabir karanya; “Ayat ini turun berkenaan dengan seorang tua renta yang miskin lagi papa. Pada suatu hari Rasulullah SAW datang kepadanya dan bersabda; “Taqwalah kepada Allah dan bersabarlah !” Tidak lama kemudian datanglah anak pamannya dengan membawa ternak-ternaknya.” [11] Hadits ini menjelaskan bagaimana Allah memberikan jalan keluar bagi hamba-Nya yang bertaqwa setelah dia mengerti apa hakikat taqwa sesungguhnya sesuai tingkatannya.
Banyak ayat Al-Quran yang menyatakan balasan bagi orang yang benar-benar bertaqwa serta menghayatinya dengan memperlihatkan amal shalih dan perilaku terbaik di hadapan Allah SWT. Firman-Nya; “Sesungguhnya o-rang-orang yang bertaqwa berada dalam tempat yang aman. (Yaitu) di dalam surga yang dipenuhi mata air. Mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan. Demikianlah Kami berikan ke-pada mereka bidadari. Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan kesenangannya. Mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah memelihara mereka dari adzab neraka, sebagai karunia dari Tuhanmu. Yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar. Sesungguhnya Kami mudahkan Al-Quran itu dengan bahasamu supaya mereka mendapat pelajaran. Maka, tunggulah, sesungguhnya mereka itu menunggu (pula).” [12]




Karakteristik Muttaqin

Cukup menarik untuk dikaji ulang, tentang sifat dan sikap muttaqin yang lebih praktis, dengan tujuan agar kita mampu mengapli-kasikannya dalam kehidupan dan rutinitas sehari-hari.
Ada beberapa tanda muttaqin sejati yang penting untuk dihayati oleh setiap muslim, di antaranya:

Pertama: Mu’ahadah (Selalu Mengingat Janji)

Seorang muttaqin sejati akan selalu mena-namkan sikap mu’ahadah yaitu berusaha se-kuat tenaga untuk melaksanakan dan meme-nuhi janjinya, terutama perjanjian dengan Allah SWT. Tidakkah kita sadar bahwa setiap kali shalat kita mengucapkan janji setia dengan mengikrarkan IYYAKA NA’BUDU WA IYYA-KA NASTA’IN (Hanya kepada-Mu ya Allah kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan).
Artinya segenap hidup kita diserahkan hanya untuk beribadah kepada Allah SWT dan selalu mengadu kepada-Nya.
Allah SWT sendiri mengingatkan dalam firman-Nya: ”Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah ka-mu membatalkan sumpah-sumpahmu itu sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sum-pahmu itu). Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu perbuat.” [13]

Kedua: Muraqabah (Menyadari Allah selalu mengawasinya)

Tanda kedua ini merupakan cerminan sikap Ihsan yang harus dimiliki oleh setiap muslim dan muttaqin sejati. Ihsan artinya kita selalu merasa diawasi Allah walaupun kita tidak melihat-Nya langsung, karena Allah SWT memiliki sifat Maha melihat dan Maha mendengar. Sebagaimana firman Allah SWT: “Dia-lah Allah yang melihatmu ketika kamu berdiri (shalat) dan melihat pula perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud.” [14]
Muraqabah ini dapat terlihat dari wujud ketaatan kita terhadap Allah SWT. Maksudnya, kita dituntut untuk memperhatikan setiap ke-giatan kita, apakah sesuai dengan Syari’at Allah atau tidak. Karena sekecil apapun amal kita, kelak akan diperlihatkan dan dibalas, sebagaimana firman Allah SWT: ”Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula.” [15] Sejauh mana sikap muraqabah kita terhadap Allah SWT ?

Ketiga: Muhasabah (Introspeksi Diri)

Muhasabah merupakan upaya kita meningkatkan kualitas keimanan yang ada dalam diri masing-masing. Karena dengan menghitung, sudah berapa banyak amal baik yang kita miliki akan lahir kesadaran untuk meningkatkannya setiap saat. Umar Bin Khathab menasehati ki-ta, “Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab, timbanglah dirimu sebelum kamu ditimbang dan bersiap-siaplah untuk menghadiri hari yang agung (kiamat). Pada hari itu kamu dihadapkan kepada pemeriksaan, tiada yang tersembunyi dari amal kalian barang satu pun.”
Disamping menghitung kadar jumlahnya dari amal shalih yang kita lakukan, juga kita se-lalu meningkatkan kualitas amal tersebut, apa-kah kita ikhlas mengamalkannya atau karena keterpaksaan belaka? Dengan demikian setiap detik yang kita lewati, dengan muhasabah akan lahir amal yang lebih baik dari sebelumnya. Firman Allah SWT: ”Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (Akhirat) dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”[16]

Keempat: Mu’aqabah (Memberikan Sanksi)

Sesungguhnya sikap Mu’aqabah ini lahir dari kesadaran untuk tetap menjalankan sya-ri’at Allah. Mu’aqabah ialah pemberian sanksi kepada diri sendiri, apabila kita menyalahi perjanjian yang kita buat. Namun tentu saja sanksi tersebut tidak boleh menyalahi Sunnah Rasulullah SAW seperti tidak akan menikah, shaum terus menerus dan lain-lain. Sanksi ini hanya untuk mengingatkan apabila kita lalai dari perjanjian.
Dalam sebuah riwayat dikisahkan, suatu hari Umar Bin Khathab RA mengurus kebun sampai-sampai ia tertinggal berjama’ah shalat Ashar. Maka beliau berkata: ”Aku tertinggal berjama’ah Ashar hanya karena sepetak kebun, kini kebunku aku jadikan shadaqah buat orang-orang miskin.” Sungguh mulia akhlaq shahabat Umar, hanya karena tertinggal shalat Ashar ia memberikan sanksi yang begitu besar. Tidakkah kita tergugah untuk meneladaninya?

Kelima: Mujahadah (Bersungguh-sungguh
              dan berusaha keras)

Tanda muttaqin sejati ialah Mujahadah artinya seluruh kemampuannya ia kerahkan untuk melaksanakan syari’at Allah SWT, baik jiwanya, hartanya ataupun kekuasaan dan kehormatannya. Seorang muttaqin akan ber-usaha semaksimal mungkin beribadah kepada Allah sesuai dengan aturan-aturan-Nya, melaksanakan Sunnah-Sunnah-Nya, memperhatikan keikhlasannya. Firman Allah SWT:
“Dan orang-orang yang bersungguh-sung-guh mencari keridlaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta orang yang berbuat baik.” [17]
Inilah lima tanda muttaqin sejati. Sudahkah kita miliki? Insya Allah.
RABB IJ’ALNII LI AL-MUTTAQINA IMA-MA (Ya Rabbi, Jadikanlah aku pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa). Amien.


***




[1] QS. 49:13
[2] At-Ta’rifat, Al-Jarjany:65
[3] QS. Ali Imran:102
[4] QS. 7:24-25
[5] QS. 87:14-17
[6] Hlm. 78
[7] HR. Al-Bazzar
[8] QS. 2:197
[9] QS. 48:26
[10] QS. At-Thalaq/65:2-3
[11] Sanad hadits ini masih diperbincangkan
[12] QS. Ad-Dukhan/44:51-59
[13] QS. 16: 91
[14] QS. Asy-Syura: 218-219
[15] QS. 99: 7-8
[16] QS. Al-Hasyr: 18
[17] QS. Al-Ankabut: 69

Part Of Me

Foto saya
mungkin diri ini tidaklah sesempurna apa yang kalian pikirkan dan bayangkan apalagi yang telah kalian definisikan tentang bagaimana kekhilafan diri ini tapi bagaimanapun ane selalu ingin menjadi yang terbaik at leas bisa membuat orang sekitar senang dengan keberadaan itu udah cukup ! and no matter what happend i will always remember who you are ! buddy !

>> <<

Diberdayakan oleh Blogger.